Jumat, 30 Maret 2012

Ahlu Sunnah & Syi'ah, JARAK DAN PERBEDAAN



                Jika kita berbicara Syi’ah hari ini maka yang dimaksud adalah Syi’ah Rafidhoh . Bahkan Rafidhoh merupakan sekte terbesar Syi’ah sepanjang masa. Iran adalah Negara resmi Syi’ah Rafidhoh . LPPI,Mengapa Kita Menolak Syi’ah ) .
                Penamaan diri sebagai Rafidhoh diakui sendiri oleh ulama mereka, Al MAjilisi  (Al-Majilisi, al-Bihar,68,96 dan 97) .Buku ini termasuk referensi terpopuler di kalangan Syi’ah.Kronologinya dikisahkan beberapa orang dari pembesar Syi’ah  mendatangi  Zaid  in Ali bin Abi Thalin al-Hussain, mereka berkata. “Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakar dan Umar,niscaya kami akan bergabung bersamamu.Zaib menjawab, “Tidak bias, karena beliau berdua adalah sahabat kakekku. Bahkan aku akan selalu bersama mereka,dan tetap loyal kepada beliau berdua.”Kemudian mereka berdua berkata,” Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaka).” Maka mereka dikenal dengan kaum Rafidhoh,kaum yang menolak.Adapun mereka yang setuju dan berbaiat  kepada Zaid,dikenal denhgan “Zaidiyah”.(Al- Jibrin, at-Ta’liqot )
                Menurut pengakuan ulama mereka seperti Baqir ad-Dammaq, Rafidhoh terdapat sekitar 73 golongan,yang selamat adalah imamiyah.Sedangkan al Maqrizi,mengklaim bahwa Syi’ah ini pecah dalam 300 golongan.(al-Maqrizi, al Khuthoh,2/351)

Syi’ah dalam Pandangan Ahlu Sunnah
                Sebenarnya ,untuk  memahami bagaimana tanggapan ahlu sunnah wal jama’ah tentang rafidhoh,seharusnya terlebih dahulu kita paparkan hakekat dan aqidah Syi’ah yang jauh menyimpang dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
                Namiun,tidak ada salahnya bila sikap dan pandangan ahlu sunnah dipaparkan terlabih dahulu. Berangkat dari kenyataan dan kitab-kitab rujukan Syi’ah seperti ; Ushulu al Kafi,Biharul Anwar,Man la Yadhurruhu al-Faqih, serta pengkhianatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya,maka tidak terlalu berlebihan bila para ulama  meyakini mereka sebagai kelompok pendusta,bahkan di antara para ulama seperti Imam Malik, Ahmad, Al-Bukhari, Al-Ghozali, Ibnu Hazm, Ibnu Qutaibah, dan al-Qadhi Abu Ya’la mengkafirkan mereka ( Fatwa dan Pendirian Ulama Sunni)

Ahlu Sunnah dalam Pandangan Syi’ah
                Syi’ah memiliki catatan yang mengerikan terhadap ahlu sunnah. Sepanjang sejarhnya mereka telah banyak melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap umat islam. Banyak catatan sejarah yang menunjukkan hal itu:
1.Pembunuhan khalifah Al-Faruq  adalah Abu Lu’luah  al-Majusi.Orang-orang Syi’ah menggelarinya Baba Syuja’uddin  (Pahlawan agama sejati), menurut Syi’ah ia telah berjasa membunuh salah satu dari dua berhala Quraisy yaitu Abu Bakar dan Umar.
                Abu Bakar  r.a dan Umar r.a adalah dua sahabat yang paling dimusuhi oleh orang-orang Syi’ah.Mereka memiliki do’a khusus untuk melaknat kedua sahabat agung rasulullah r.a ini.Do’a ‘ala shonamai  Quraisy. Mereka merayakan hari syahidnya  Umar r.a , hari itu dikenal dengan yaumul ghufron.Dan di Iran orang Syi’ah membuat kubah khusus untuk Abu Lu’luah yang telah membunuh Umar.

2.Pada tahun 655H/1257 M,Ibnu Al-Qami,perdana menteri dari Syi’ah Rafidhoh ikut andil dalam meruntuhkan Baghdad, ibu kota kekhilafan islam. Ia melakukan kontak rahasia dengan Panglima Tartar dan melicinkan jalan bagi mereka untuk masuk ke Baghdad dengan menjelaskan kelemahan-kelemahan Baghdad ddan memperkecil jumlah pasukan Khalifah.
                Ia ingin melihat khalifah Abbasiyah tumbang dan kekuasaan bias diambil alih oleh dinasti Fathimiyah yang Syi’ah di Mesir. Akhirnya Baghdad runtuh,jutaan kaum muslmin dibantai Tartar dan para muslimah dinodai kehormatannya. Sedangkan Ibnu ALQomi berpesta pora dengan Tartar. ( Ibnu Katsir,al-Bidayah wan Nihayah 13/196-202)
3.Syi’ah Qaramithoh pernah membantai puluhan ribu jama’ah haji pada tahun 317 H mayat-mayat jama’ah  haji digunakan untuk menyumbat air zam-zam. Kemudian mereka menyobek kiswah,kain penutup Ka’bah. Mereka mencuri hajar Aswad. Hajar aswad berada di tangan mereka sekitar 20 tahun lamanya.Bagi mereka Makkah bukan tanah suci , Karbalah-lah yang paling suci.
4.Dinasti Fathimiyah yang Syi’ah juga tercatat melakukan persekongkolan dengan pasukan salib untuk melawan Solahuddin al-Ayubi, agar Solahuddin gagal merebut Baitul Maqdis.
                Demikian juga kerajaan Syi’ah Shofawiyah Iran, bersekongkol dengan Yahudi , Nasroni dan Free Manshori untuk menjatuhkan kekhilafan Turki Utsmaniyah,sebagai benteng terakhir Umat Islam.Syi’ah juga pernah membantai secara massal ikhwanul muslimin di Syria.Selain kebencian yang tertanam dalam dadanya terhadap ahlu sunnah , lebih dari itu yang membuat mereka bersemangat untuk membantai dan membunuh kaum muslimin adalah mereka meyakini ahlu sunnah adalah kafir lebih berbahaya dari Yahudi dan Nasrani.Mereka sebut ahlu sunnah sebagai an-Nashib.
                Dawud bin Farqad,ia berkata, “Aku bertanya kepada Abu Abdillah, “Apa pendapat anda tentang an-Nashib…?” Ia berkata, “Halal darahnya,tapi saya mengkhawatirkan keselamatan anda, maka jika anda mampu menggulingkan tombol agar menimpa ahlu sunnah atau menenggelamkannya ke lautan sehingga tak seorang pun terlacak,maka lakukanlah.” Kemudian saya bertanya lagi, “Terus tentang hartanya…?” Ia menjawab, “Ambillah jika engkau bisa.” (al Mahasin an-nafsaniyyah)
                Mereka juga memandang bahwa ahlu sunnah lebih kafir dari pada Yahudi dan Nasrani. Oleh karena itu mereka bahu membahu dengan orang-orang  kafir dalam memerangi ahlu sunnah, seperti yang terjadi di Iraq hari ini.
                Jika hari ini mereka, berlemah lembut kepada ahlu sunnah tidak merampas hartanya ini hanya taqiyyah saja karena mereka belum mampu, seperti ditegaskan oleh tokoh Syi’ah Husain al-Bahrani  (al  Mahasin an-nafsaniyyah )
                Tentang kehalalan darah dan harta ahlu sunnah juga ditegaskan oleh Khumaini. Sang imam Syi’ah yang pernah hot karena revolusi Iran dan kasusnya yang memut’ahi anak berusia 4 tahun,menjelaskan, larangan membunuh dan mengambil harta ahlu sunnah kemungkinan berlaku di daerah yang diberlakukan taqiyyah.
                Aqidah Syi’ah yang mengkafirkan ahlu sunnah telah diriwayatkan dari para imam besar mereka,seperti  al-Khu’I, Abdullah Syabr, Muhsin Hakim, Hasan An Najfi, al-Majlisi dan ahli hadits Syi’ah  Yusuf al-Bahrani, (Asy-Syafi’l, al-Fikri at-Takfiri ‘inda asy Syi’ah).

Sebahagian daripada
Syiah
Ahl al-Kisa
Ahl al-Kisa
Muhammad
Ali · Fatimah
Hasan · Hussein
Empat Sahabat
Salman Al-Farisi
Miqdad Al-Aswad
Abu Dzar al-Ghifari
Ammar ibn Yasir
Kepercayaan & Amalan
Pewaris Muhammad
Imamah
Pagi Muharram
Cahaya Aql · Ismah
Tawassul · Pendeta
Penghijaban
Pandangan
Al-Quran · Sahabat
Muawiyah I
Abu Bakar · Umar
Sejarah
Sejarah Syiah
Ghadir Khumm
Rumah Fatimah
Fitnah Pertama · Fitnah Kedua
Pertempuran Karbala

Hari Suci
Aidilfitri · Aidiladha
Aidil Ghadir
Ayhura · Arba'een
Maulid · Al-Mubahila
Cabang
Dua Belas Imam
Ismailiyah
Zaidiyah
p 
Syiah (شيعة Syi'aṯ) ialah salah satu mazhab terbesar dalam Islam selepas Sunni. Muslim Syi'ah mengikuti Islam tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama malah sebahagian mereka menghina para Khulafa'Ar-Rasyidin yang merupakan sahabat Rasulullah S.A.W ini seperti juga Sunni menolak Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Tetapi Ali bin Abi Talib dan para Ahlul Bait sendiri telah menolak kepercayaan Syi'ah dan menyatakan mereka sebagai kafir  .Kebanyakan Sunni Islam mengatakan bahawa Mahzab Syiah merupakan satu kefahaman yang bercanggah dengan ajaran Islam kerana fahaman ini mendakwa bahawa Ali iaitu sepupu Rasulullah sepatutnya menjadi Rasul selepas Baginda 

Aliran

Aliran Syiah Islam berpecah kepada cabang-cabang kecil. Tiga cabang yang utama pada masa kini mempunyai bilangan pengikut yang besar. Yang paling terkenal dan terbesar ialah golongan Syiah Imam Dua Belas atau Imamiyyah/Ja'fariyyah (اثنا عشرية iṯnāʿašariyya) yang merangkumi 90% penduduk di Iran dan sebahagian besar penduduk Iraq. Golongan Syiah yang kecil lain termasuklah al-Kaisaniyyah, al-Zaidiyah, Imamiyyah, al-Ghulat, Ismailiyah, dan Syiah Imam Bertujuh. Alawiyyah dan Duruzi juga menganggap diri mereka Syiah meskipun mereka tidak sentiasa diiktiraf oleh Syiah lain. Tarikat-tarikat Sufi beraliran Syiah termasuklah Tarikat Alevi, Bektashi Hamadani dan Fatimiyyah. Dua puluh peratus dari penduduk Turki mengikut Tarikat Alevi sementara Lubnan dan Syria pula mempunyai bilangan besar golongan Duruzi dan Alawi.
Aliran Syiah mempercayai bahawa Nabi telah mewasiatkan Keturunannya menjadi pemimpin umat Islam dan hendaklah bersatu di bawah Imam.
Pergerakkan Hizbullah di Lubnan adalah dari golongan Syiah Imam Dua Belas.
Di Malaysia,mazhab ini tidak dibenarkan melakukan ritual harian mereka kerana didakwa mereka akan melakukan keganasan seperti di Iraq dan Afganistan serta Pakistan.Mereka telah melakukan beberapa dialog dengan pihak Ahlul Sunnah di seluruh dunia termasuk Malaysia namun tiada sebarang pindaan undang-undang yang dilakukan bagi menghalalkan pergerakkan atau penyebaran fahaman mereka

Mengikut pandangan Syiah

Pengertian Syiah mengikut pandangan syiah sendiri adalah seperti berikut:
Perkataan Syiah (mufrad) disebut sebanyak empat kali dalam al-Qur'an dan ia memberi erti golongan atau kumpulan;pertama dalam Surah as-Saffat: 83-84, firman Tuhan yang bermaksud,"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk Syiahnya (golongannya), ingatlah ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci".
Kedua,dalam Surah Maryam: 69, firman Tuhan yang bermaksud,"Kemudian pasti Kami tarik dari tiap-tiap golongan (Syiatihi) siapa antara mereka yang sangat derhaka kepada Tuhan yang Maha Pemurah".
Ketiga dan keempat adalah Surah al-Qasas: 15, firman Tuhan yang bermaksud,"Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya dalam kota itu dua orang lelaki yang berkelahi; yang seorang dari golonganya (Syiatihi) (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (Syiatihi) meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya".
Sementara itu, ada perkataan Syiah dalam Hadith Nabi S.A.W lebih dari tiga kali, antaranya disebut oleh Imam as-Suyuti dalam tafsirnya Durr al-Manthur, Beirut, Jilid 6, hal.379 - Surah al-Bayyinah, Nabi S.A.W bersabda:"Wahai Ali, engkau dan Syiah engkau (golongan engkau) di Hari Kiamat nanti keadaannya dalam redha dan diredhai", dan sabdanya lagi:"Ini (Ali) dan Syiahnya (golongannya) (bagi) mereka itulah yang mendapat kemenangan di Hari Kiamat nanti".
Dengan ini kita dapati bahawa perkataan Syiah itu telah disebutkan dalam al-Qur'an dan Hadith Nabi S.A.W.
Yang dimaksudkan oleh oleh al-Quran dan hadith itu bukanlah kata khusus kepada puak Syiah ini, melainkan kata umum kepada pengikut kepada sesuatu golongan pengikut, yakni golongan Ibrahim a.s, golongan yang derhaka, golongan Musa a.s. Bahkan Rasulullah sendiri pernah bersabda mafhumnya: golongan kamu Ali akan terbahagi tiga. orang yang terlampau memuja mu, orang yang terlampau membenci mu dan orang yang cinta kepadamu kerana Allah. Golongan pertama dan kadua itu masuk neraka. Golongan ketiga itu masuk syurga. Terbukti golongan pertama dan kedua itu puak Syaih dan Khawarij. Ijtihad kebanyakkan para ulama Sunni sebagai Syiah yang menyeleweng ialah golongan Syiah daripada Imamiyyah/Ja'fariyyah dan Zaidiyyah, yang diringkaskan sebagai Ghulat kerana mendewakan Ali. Imam al-Ghazali dalam bukunya Mustazhiri menentang keras Syiah kerana ia mengandungi pengajaran Batiniah. Imam Ja'far as-Sadiq AS, generasi kelima keturunan Ali bin Abi Talib dan Fatimah Zahrah r.a, pula menyatakan Syiah tidak boleh dikahwini dan diadakan sebarang urusan keagamaan kerana aqidah mereka bertentangan dengan al-Qur'an dan Hadith. Golongan Syiah Imamiyyah mengganggap Ja'far as-Sadiq AS sebagai imam keenam umat Islam. Walaupun beliau tidak mengakuinya dan tidak menerima baiah mereka itu.
Sila rujuk: Al Jam'iyah Al Khairiyah.

Aqidah

5 perkara menjadi Rukun Kepercayaan atau Usūl al-Dīn bagi golongan Mazhab Syiah:
  1. Tauhid - Bahawa Allah s.w.t. itu Satu
  2. Adalah - Bahwaa Allah s.w.t. itu Adil
  3. Qiyamah - Bahawa Allah s.w.t. akan membangkitkan manusia untuk pengadilan di Hari Kiamat
  4. Nubuwwah - Bahawa Nabi dan Rasul yang ma'asum dilantik oleh Allah untuk mengajar dan membimbing manusia. Muhammad s.a.w. merupakan Nabi dan Rasul terakhir.
  5. Imamah - Bahawa Allah melantik orang-orang tertentu sebagai pemimpin umat manusia, yakni sebagai Imam. Umat manusia sentiasa ada seorang Imam dan hanya seorang Imam sahaja boleh wujud pada bila-bila masa. Sesetengah Rasul adalah Imam. Contohnya Nabi Ibrahim a.s. yang merupakan Nabi, Rasul dan Imam. Tidak semua imam adalah Nabi atau Rasul pula. Contohnya Imam Ali, yang bukannya seorang Rasul mahupun Nabi tetapi Imam.

Percanggahan dengan Sunni

Puak Sunni kumpulan orang Islam yang memang berpegang pada sunnah Rasul walaupun mazhab ini diasaskan secara lengkap setelah 200 tahun wafatnya Rasullah.
kajian dan penyelidikan yang natural sedakan syeikh al-Azhar, Syaikh Mahmud Syaltut. Dia telah mengeluarkan fatwanya yang disiarkan pada tahun 1959M, di majalah Risalatu al-Islam yang diterbitkan oleh Darul al-Taqrib baina al-Madhahib al-Islamiyyah atau Lembaga Pendekatan antara Mazhab-mazhab dalam Islam, yang berpusat di Kaherah, Mesir, nombor 3 tahun 11 halaman 227 sebagai berikut:
  1. "Agama Islam tidak mewajibkan suatu mazhab tertentu atas siapapun di antara pengikutnya. Setiap muslim berhak sepenuhnya untuk mengikuti salah satu mazhab yang mana jua yang telah sampai kepadanya dengan cara yang benar dan menyakinkan. Dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya telah dicatat dengan teliti dan sempurna dalam kitab-kitab mazhab yang bersangkutan, yang memang dikhususkan untuknya. Begitu pula, setiap orang yang telah mengikuti salah satu di antara mazhab-mazhab itu, diperbolehkan pula untuk berpindah ke mazhab yang lain - yang manapun juga - dan dia tidak berdosa sedikitpun dalam perbuatannya itu....."
Kemudian dia berkata lagi:"Sesungguhnya mazhab Ja'fariyyah yang dikenali dengan sebutan mazhab Syi'ah Imamiyyah Ithna Asy'ariyah adalah satu mazhab yang setiap orang boleh beribadah dengan berpegang kepada aturan-aturannya seperti juga mazhab-mazhab yang lain...." "Kaum Muslimin sayugia mengerti tentang hal ini, dan berusaha melepaskan diri dari kongkongan 'Asabiyyah (fanatik) dalam membela sesuatu mazhab tertentu tanpa berasaskan kebenaran...."
  1. Dalil-dalil yang kuat dan hujah-hujah yang kukuh dan terang seperti matahari di waktu siang tanpa dilindungi awan, telah menyakinkan bahawa mazhab Ahlu l-Bait AS adalah mazhab yang benar yang telah diambil oleh Syi'ah daripada para imam Ahlu l-Bait AS dan daripada datuk mereka Rasulullah S.A.W daripada Jibrail AS daripada Allah SWT. Mereka tidak akan menukarkannya dengan yang lain sehingga mereka berjumpa dengan Allah SWT.
  2. Wahyu telah diturunkan di rumah mereka dan Ahlul l-Bait (isi rumah) lebih mengetahui dengan apa yang ada dalam rumah daripada orang lain. Lantaran itu orang yang berfikiran waras tidak akan meninggalkan dalil-dalil dari Ahlu l-Bait AS dengan mengambil dalil-dalil dari orang-orang asing (di luar rumah).
  3. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menolak dakwaan syiah ini akan menerangkannya kepada kalian nanti.
  4. Banyak hadith-hadith yang sahih daripada Nabi S.A.W yang menunjukkan kebenaran Ahlu l-Bait AS di dalam buku-buku Ahlus Sunnah dan Syi'ah. Sila lihat buku Syi'ah Wa Hujjahtu-hum al-Tasyayyu' (Syi'ah dan hujah mereka tentang Tasyayyu') dan juga buku al-Muruja'at (Dialog Sunnah - Syi'ah) khususnya dialog keempat. Ia akan memuaskan hati anda jika anda orang yang insaf. Jika tidak, keuzuran anda adalah disebabkan kejahilan anda sendiri.

Percanggahan Syiah daripada Sunni (Mengikut Pandangan Mazhab Sunni - Perkara di bawah adalah yang diamalkan oleh Mazhab Syiah)

Antara perbezaan yang boleh dilihat adalah seperti berikut:
  • Khalifah diwasiatkan secara nas
  • Imam adalah maksum berdasarkan firman Allah
  • Saidina Ali adalah Pemimpin umat Islam setelah wafat Rasulullah
  • Mencela para sahabat nabi dan ummahatul mukminin
  • Menghalalkan nikah Muta'h yang diharamkan
  • Menolak beberapa Ijmak ulama yang tidak bertanggungjawab
  • Menolak Qias
  • Menerima hadith yang diriwayatkan sebahagian Ahli Sunnah Wal-Jamaah walaupun mengatakan para sahabat yang merawikan hadis itu kafir
  • Mengharuskan Jamak sembahyang dalam semua keadaan

Isu-isu Sunni dan Syiah (Mengikut Pandangan Syiah):

  • Khalifah/Imamah adalah berdasarkan nas al-Quran dan hadith Nabi S.A.W.
  • Menerima sahabat yang baik dan menolak perlakuan sahabat yang bertentangan dengan al-Quran dan hadith Nabi S.A.W.
  • Sumber perundangan Islam adalah al-Quran, Hadith dan Aqal, qias ditolak sebagaimana hukum wanita yang berada dalam keadaan haidh diharamkan melakukan solat tetapi tidak qadha solatnya tidak boleh diqiaskan dalam hukum puasa dimana wajib qadha puasanya yang tertinggal ketika haidh. Dalam al-Quran Iblis laknatullah alaihi melakukan qias asal kejadian adam dari tanah manakala Iblis dari api (mengikut Iblis) sepatutnya dia lebih mulia dari Adam tetapi mengapa Allah SWT memerintahkan Iblis sujud kepada Adam. Dalam hal ini qias bukan kaedah yang benar dan tepat menentukan hukum.
  • Nikah Mut'ah adalah halal mengikut nas al-Qur'an dan Hadith Nabi S.A.W dan diamalkan pada zaman Nabi S.A.W dan zaman khalifah Abu Bakar- sepertimana pengakuan sahabat Jabir bin Abdullah dalam riwayat Sohih Muslim, " Kami para sahabat di zaman Nabi SAW dan di zaman Abu Bakar melakukan muta ah dengan segenggam korma dan tepung sebagai maharnya, kemudian Umar mengharamkannya kerana kes Amr bin khuraits."
  • Menerima hadith yang sesuai dengan Kitabullah dan menolak riwayat yang bertentangan dengan Kitabullah kerana tidak mungkin hadith Nabi S.A.W bertentangan dengan Kitabullah.
  • Solat jamak harus dalam semua keadaan berdasarkan riwayat contohnya dalam Sahih Muslim daripada Ibn Abbas dalam bab solat jamak. Rasulullah S.A.W menjamak antara Zuhur dan Asr serta antara Maghrib dan Isya tanpa ada sebab, sama ada takut, uzur (sakit) atau berpergian (musafir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar