Minggu, 25 Maret 2012

Proses Perjalanan Ibadah Haji



1. Masa Persiapan / Penyesuaian:
Membulatkan Niat Ibadah Haji "Lillahi Ta'aala"
Merapihkan/Menyempurnakan Shalat Fardhu - Shalat Sunnat
Memperbanyak membaca Al-Qur'an, Do'a, Dzikir dan Istighfar
Meningkatkan Kesabaran : Perbedaan Cuaca, Suhu Udara, Kebiasaan (Privacy), Makanan, Sakit, Menunggu, Kebiasaan Orang-lain (AC, Kamar-Mandi dll)
Mengikuti Pra-Manasik/Bimbingan Manasik, Menghafal Do'a-Manasik
Latihan Fisik, Silaturahmi, Saling-Memaafkan
Mempersiapkan Bekal secukupnya - Taqwa

2. Perlengkapan:
Kopor, Tas Tentengan, Tas Pasport, Ihram, Sajadah, Semprotan-Air, Payung (Bank/Garuda)
Baju/Kaos, Celana, Baju-Hangat, Sabuk-Haji, Mukena, Kain-Sarung, Kaos-Kaki, Tasbih, Obat-Obatan, Sandal/Sepatu (terlihat mata-kaki), Lampu-Senter, Kacamata-Gelap / Clip-On, Kantong-Kerikil, Tali-Plastik, Paku, Kunci-Gembok, Kantong-Keresek, Peralatan Makan-Minum dll. (Sendiri)
Baju-Seragam, Peci, Kerudung-Biru, Cover-Kopor, Payung, Logo (Panitia)

3. Rangkaian Acara:
Pra-Manasik
Bimbingan-Manasik
Pemantapan-Manasik
Upacara-Pelepasan
Penataran Karu/Karom Penataran Calon PIH

4. Kegiatan di Asrama-Haji :
Menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama)- Oleh Panitia
Menerima Kartu Konsumsi dan Nomor Kamar
Barang-Bawaan diperiksa Bea-Cukai
Kopor ditimbang (maks. 30kg) - Gudang Airport Jeddah
Pisahkan barang untuk keperluan di Pesawat
Selanjutnya Masuk Asrama
Cari Kamar sesuai Nomor masing-masing
Makan dengan menukar Nomor pada Kartu-Konsumsi
Belanja seperlunya (dalam Komplek)
Pemeriksaan Ulang Kesehatan (Buku-Kesehatan Hijau)
Pembagian Dokumen: PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, Tiket
Pembagian Uang-Bekal (Living-Cost / 33 hari), Gelang-Identitas
Pengumuman-Pengumuman dan Praktek-Manasik (terakhir)

5. Pemanfaatan Uang-Bekal (Living-Cost / Rls. 1.700)
Makan / Minum 30 hari= 30XRls 25 = Rls. 750
Buah-buahan = 30XRls 5 = Rls. 150
Membayar Dam (Tamattu)= = Rls. 350
Transport Lokal (Ziarah) = Rls. 200
Ongkos-Ongkos Pelayanan = Rls. 100
Cadangan/Biaya tak terduga = Rls. 150
J u m l a h = Rls. 1.700

6. Pemberangkatan dari Bandara/Airport Jakarta:
Pemberangkatan: Upacara Pelepasan/P3H Naik Bus ke Bandara/Airport(Baca Talbiyah)

7. Di Bandara/Airport Jakarta:
Pengecekkan PPH dan Boarding-Pass - Masuk/Naik Pesawat dengan tertib

8. Di Pesawat:
Duduk, Makan, Minum, ke Toilet dengan tertib - Istirahat secukupnya, Berdo'a, Mengaji, Baca Buku Manasik - Pemeriksaan PPH

9.Shalat di Pesawat:
Tayamum - Shalat (sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing)

10. Tiba di Airport "King Abdul Aziz":
Berkumpul di Ruang-Tunggu: Penjelasan-penjelasan Petugas, Menyiapkan PPH
Masuk Ruang Imigrasi: Pemeriksaan PPH
Pemeriksaan Barang
Menuju Ruang-Istirahat, Fasilitas tersedia: Kamar Wudhu', Musholla, Poliklinik dll
Menerima Katering
Berangkat ke Medinah dengan Bus (Ini berlaku untuk Jamaah Gelombang I)
Penjelasan: Untuk Jamaah Gelombang II dapat melaksanakan Miqat dari Bandara "King Abdul Aziz". Dalam keadaan "Ihram", setelah "Niat Umrah" langsung berangkat ke Makkah dengan menggunakan kendaraan bus. Selanjutnya berlaku urutan No.13 s/d No.15. Setelah selesai seluruh rangkaian Ibadah Haji tersebut baru berangkat ke Madinah dan melaksanakan Sholat Arba'in (Sunnah) di Masjid Nabawi. Sesudah tinggal di Madinah sekitar 9 hari, akhirnya menuju Jeddah (Madinatul Hujaj) untuk persiapan kembali ke Tanah-Air. Semoga menjadi Haji Mabrur. Amien.

11. Madinah Al-Munawarah:
Istirahat di Rumah Pondokan
Shalat di Masjid Nabawi dan Ziarah
Memotong Kuku/Rambut
Mandi-Wudhu'
Memakai Wangi-wangian
Bersisir dengan rapih
Memakai Pakaian Ihram
Berangkat menuju Bir-'Ali (Dzul Hulaifah)

12. Bir Ali (Dzul Hulaifah):
Berwudhu' bila batal
Sholat Sunnah Ihram
Niat Ber-Umrah
Berangkat menuju Makkah
Membaca Talbiyah (Selama Dalam Perjalanan)

13. Makkah Al-Mukarramah:
Istirahat di Pondokan
Menuju Masjidil Haram melalui pintu Babus-Salam
Melaksanakan Thawaf
Berdo'a di Multazam
Shalat Sunnat di Maqam-Ibrahim
Shalat Sunnat di Hijir Ismail
Sa'i antara Shafa - Marwa
Melaksanakan Tahallul
Tanggal 8 Dzulhijjah berIhram dengan niat Haji dan berangkat ke Arafah

14. Wukuf di Arafah:
Malam tanggal 9 Dzulhijjah menginap di Arafah
Tanggal 9 Dzulhijjah (setelah tergelincir matahari) mulai Wukuf sampai dengan Fajar Siddiq
Sesudah Maghrib/Isya berangkat menuju Muzdalifah

Muzdalifah
Mabit sampai lewat tengah malam
Mencari Kerikil 49 - 70 butir
Setelah lewat tengah malam berangkat menuju Mina.

Mina
Tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jumrah Aqabah: Tahallul Awwal, Bila mungkin ke Makkah untuk Thawaf Ifadloh (rukun), Kembali ke Mina sebelum terbenam matahari, Menginap di Mina
Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah,lalu meninggalkan Mina disebut Nafar Awwal
Jika masih bermalam di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, lalu meninggalkan Mina menuju Makkah, disebut Nafar Tsani

15. Makkah:
Melaksanakan Thawaf Ifadlah
Umrah Sunnah, miqat dari Masjid Jaranah, Tana'im
I'tiqaf, Thawaf Sunnah di Masjidil-Haram
Ziarah ketempat bersejarah
Melaksanakan Thawaf Wada

16. Madinatul Hujaj - Jeddah:
Menginap di Madinatul Hujaj
Pemeriksaan/Penimbangan Barang
Pengurusan PPH
Disediakan Katering
Berangkat menuju Airport King Abdul Aziz

17. Airport King Abdul Aziz:
Pemeriksaan barang-tentengan
Pemeriksaan PPH
Naik Pesawat menuju Tanah-Air

18. Kembali ke Tanah-Air:
Tiba di Tanah-Air: Mendarat di Halim, naik bus ke Asrama Pondok Gede
Di Asrama P Gede: Barang diperiksa Bea-Cukai, Menerima Uang Bekal/Transport, Acara Pelepasan kembali ke Bandung/Kota masing-masing
Di Bandung bertemu keluarga, pengurusan barang.

Tiba di Kampung-Halaman
Sebelum masuk rumah hendaklah Shalat/Sujud Syukur di Masjid/Mushala terdekat
Bertemu keluarga, semoga menjadi Haji-Mabrur : "al hajjul mabruru laysa lahul jaza'u illaljannah" - Tiada balasan bagi haji yang mabrur kecuali sorga-jannah. Amien. Walhamdulillaahi Rabbil Alamiin.
(Sumber KBIH YAHDI) K e s e h a t a n - H a j i

1. Pendahuluan
Kondisi di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di tanah air yaitu, suhu, kelembaban udara maupun sosial budayanya dapat mempengaruhi/memperburuk keadaan kesehatn jemaah haji.
Tujuan bimbingan kesehatan haji,
a. Agar calon haji mengetahui, menyadari pentingnya kesehatan dan mampu memelihara kesehatan sejak di tanah air hingga ke tanah suci.
b. Calon haji mampu mengenal penyakit yang mungkin terjadi dan usaha pencegahannya.

2. Do’a – do’a
a. Do’a orang yang sedang sakit
“Allahummasyfini wa antasysyafi wa’afini wa antalmu’afi, Allahumma inkunta amradhtani liqabdhi ruuhi fi maradhi hadza faaj’al ruuhi fiman sabaqat lahum minka alhusni wa a’idzni kamaa a’addzta ulaaikaladziina sabaqat lahum minkal husnaa”
Artinya:”Ya Allah, sembuhkanlah aku, karena Engkau adalah zat yang menyembuhkan, dan selamatkanlah aku, karena Engkau adalah Zat yang menyelematkan. Ya Allah, jika Engkau sakitkan aku untuk mencabut ruhku dalam sakitku ini, maka jadikanlah ruhku ini termasuk ruh orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu, dan lindingilah aku sebagaimana Engkau melindungi orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu”.
b. Mendo’akan kesembuhan orang sakit
“As’alukallahal adziima rabbal ‘arsyil adziimi inyasyfiyaka wa yu’afiyaka”
Artinya: “Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang Agung, semoga Allah menyembuhkan dan menyehatkan kamu.”

3. Persiapan Kesehatan Calon Haji di Tanah Air.
a. Pemeriksaan Kesehatan I
Pemeriksaan dilaksanakan di Puskesmas.
Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji, apakah cukup sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji.
b. Pemeriksaan Kesehatan II
Dilaksanakan di Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten/Kotamadya.
Pada pemeriksaan II ini, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin ‘meningitis’ dan tes kehamilan bagi calon haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS).
c. Pemeriksaan Kesehatan III
Dilaksanakan di Pelabuhan Embarkasi. Disamping itu di Embarkasi dilakukan pengecekkan dokumen kesehatan dan dokumen haji lainnya.

4. Pembinaan Kesehatan dan Gizi.
Pembinaan Kesehatan melalui petunjuk bimbingan kesehatan dan pemeriksaan secara teratur dimaksudkan agar calon haji yang sehat tetap terpelihara kesehatannya, sedangkan calon haji ‘resiko tinggi’ (resti) akan terkontrol penyakitnya.
Pembinaan Gizi

Menu makanan harus mengandung beberapa unsur:
a. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti,kentang dsb.nya
b. Protein terdapat pada daging, ikan, tahu, telur, susu dsb.nya
c. Lemak terdapat pada minyak, mentega, keju dsb.nya
d. Vitamin dan Mineral terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dsb.nya
e. Air

Petunjuk Makanan Sehat calon Haji
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam
b. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
c. Kurangi makanan yang tinggi lemak
d. Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung seperti biskuit dan roti, dan batasi makanan manis yang mengandung gula murni

Petunjuk Makanan Penderita Kencing Manis
a. Makanlah yang cukup, secara teratur dan beraneka ragam
b. Kalori makanan disesuaikan dengan beratnya penyakit
c. Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula susu kental, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis
d. Terus mengikuti petunjuk diet masing-masing

Makanan Penderita Jantung Koroner
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Jangan makan makanan yang berlemak dan gurih
c. Hindari kue-kue yang terlalu manis, sayuran yang mengndung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang
d. Dilarang minum minuman yang bersoda, kopi the kental dan yang mengandung alkohol da batasi makanan yang mengandung garam

Makanan Penderita Tekanan darah Tinggi
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Bila kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dll.)
b. Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak makanan
c. Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel, pir)
d. Batasi pemakaian garam

5. Olah Raga Kesamaptaan dan Aklimitasi
Dengan cara olah raga Aerobik dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km) secara periodik 2 – 3 kali seminggu. Selanjutnya latihan dilakukan tiap hari menjelang keberangkatan. Disamping itu diadakan latihan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab Saudi.
Apabila diperkirakan musim haji jatuh pada musim dingin dianjurkan untuk membawa baju hangat / mantel, lipglos dan cream untuk menghangatkan tubuh dan menghindari kerusakan kulit dan bibir pecah – pecah.

6. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan di Perjalanan
a. Memanfaatkan perjalanan (di pesawat atau kendaraan lain) untuk istirahat sebaik-baiknya
b. Bila sakit segera menghubungi Dokter Kloter atau berobat ke Poliklinik Haji
c. Menjaga kebersihan baik di Pesawat (sekitar tempat duduk dan toilet) maupun di tempat persinggahan sementara (transit)
d. Membawa persediaan makanan, minuman, buah-buahan dan obat-obatan. (dari Arafah ke Mina bisa mencapai 6 jam, dalam kondisi biasa hanya 15 – 20 menit).

7. Pemeliharaan Kesehatan Selama di Arab Saudi
A. Di Jeddah
1. Saat Kedatangan
Jamaah haji yang sakit dapat memeriksakan diri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di bandara King Abdul Aziz.
Disini jamaah harus cukup beristirahat, makan dan minum secukupnya (katering sudah disediakan) sebelum berangkat ke Makkah atau Madinah.
2. Saat Kepulangan
Jamaah haji ditempatkan di Asrama Madinatul Hujjaj, disini disediakan juga Balai Pengobatan Haji Indonesia. Dianjurkan istirahat, tidur, makan dan minum secukupnya.

B. Di Makkah dan Madinah
Disini jamaah ditampung dirumah Muassasah/Maktab, dimana setiap jamaah menempati lokasi ruangan ukuran 1 X 2,5 m.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jamaah haji:
1. Pelayanan Kesehatan diperoleh dari Dokter Kloter dan BPIH.

2. Menjaga Kebersihan Diri.
a. Mencuci Tangan sebelum dan sesudah makan
b. Mandi dan Mencuci perlu memperhatikan air yang jumlahnya terbatas.
Usahakan pakaian dijemur diluar kamar untuk menghindari kelembaban yang tinggi (mengganggu kesehatan)
c. Sikat Gigi minimal 2 (dua) kali sehari setelah selesai makan. Perhatikan kebersihan Wastafel, jangan sampai air tidk mengalir karena tersumbat kotoran/sampah.
d. Tahalul (gunting rambut / bercukur)
Usahakan memakai gunting rambut atau silet, pisau cukur milik sendiri untuk mencegah penularan penyakit AIDS (virus HIV).

3. Sanitasi Lingkungan
a. Ruangan harus tetap bersih, kopor dan pakaian ditata rapih dan jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara dan ada cahaya matahari yang masuk.
b. Kamar Mandi dan WC.
Harus selalu dibersihkan, jangan membuang kertas atau sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan air bekas mandi / cuci tidak dapat mengalir keluar.
c. Sampah dibuang pada tempat sampah yang letaknya mudah dijangkau, buanglah sampah bila sudah penuh.

4. Air Bersih / Sehat
Ciri air bersih / sehat:
Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Di Pemondokan air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan mobil tangki air, sebelum digunakan air harus dimasak terlebih dahulu. Selain itu dapat membeli air aqua atau mengambil air Zamzam.

5. Kebersihan Peralatan
Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya, untuk mencegah pencemaran dan penularan penyakit.

6. Menu Makanan (harian)
a. Nasi atau roti, kentang atau mie minimal 5 gelas sehari.
b. Daging atauikan, telor, tempe-tahu, kacang-kacangan 6 – 8 potong
c. Sayuran dan buah 3 – 5 mangkok.
d. Jeruk atau apel. Pepaya, semangka, melon 3 – 5 potong.
e. Sari buah atau susu 2 – 4 gelas.
f. Minum air masak atau aqua 5 – 6 liter sehari atau 1 gelas air setiap jam! (Untuk mengganti air yang menguap dari tubuh dan mencegah sengatan panas / ‘heat stroke’)
g. Diperlukn tambahan vitamin dan mineral.

C. Di Arafah dan Mina
Disini jamaah ditempatkan di tenda Maktab masing – masing, yang mampu menampung 10 – 20 jamaah. Sekarang , alhamdulillah dilengkapi dengan pendingin suhu disamping tersedia kamar mandi dan WC umum. Usahakan memakai masker dan memakai payung bila keluar tenda pada siang hari serta membawa air.

Penyakit yang sering diderita Jamaah Haji.
1. Sengatan Panas (Heat Stroke)
Disebabkan oleh:
a. Penumpukan panas yang berlebihn di dalam badan.
b. Suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar, diikuti timbulnya panas tubuh.
c. Jamaah terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.

Jenis penyakit Sengatan Panas:
a. Heat Exhaustion (Lelah Panas)
Gejalanya sama dengan gejala dehidrasi (kekurangan zat cair ringan):
- Kulit kering
- Haus dan Pusing
- Lelah, mual, nafsu makan menurun

b. Heat Cramp (Kejang Panas)
- Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion
- Suhu badan naik (sampai 38 – 39’ C)
- Kejang otot (otot extremilasi otot betis)

c. Heat Stroke
Stadium ketiga dari sengatan panas , merupakan keadaan gawat namun reversible, dengan gejala:
- Hyperpirexia (suhu rectal 40’ atau lebih)
- Kulit kering, kadang-kadang berkeringat
- Berbicara tidak menentu (mengigau)
- Kesadaran bisa menurun hingga koma

Cara menghindari Sengatan Panas
a. Tidak berada diterik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00
b. Keluar kemah/rumah terutama pada siang hari, harus memakai payung dan berbekal minuman
c. Minum setiap hari paling sedikit 5 – 6 liter atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai haus
d. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil
e. Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup istirahat dan tidur 6 – 8 jam sehari semalam
f. Pakailah pakaian yang agak longgar dan sedapat mungkin berwarna putih
g. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pier dsb.

2. Meningitis (Radang Selaput Otak).
Penyakit ini menular dan disebabkan oleh kuman ‘meningokoccal’, yang cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.
Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:
a. Daya tubuh lemah
b. Tinggal di tempat yang padat
c. Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.
Tanda-tanda dan gejala:
a. Panas mendadak
b. Sakit kepala
c. Perut mual dan muntah
d. Bicara tidak menentu (mengigau)
e. Kaku kuduk

Pencegahan ‘Menangitis’:
a. Vaksinasi ‘Menangitis’
b. Kebersihan diri dan lingkungan
c. Menghindari tempat yang terlalu padat
d. Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin

3. Penyakit Lain Jamaah Haji
a. Influenza – Penyebab: Virus – Penularan: Melalui udara, pernapasan
b. Radang Tenggorokan (Pharingitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui udara. pernapasan.
c. Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui percikan dahak batuk, udara.
d. Radang Paru-paru (Pneumonia) – Penyebab: Basil atau Virus – Penularan: Melalui udara pernapasan, percikan ludah.
e. Desentri – Penyebab: Basil, Amuba – Penularan: Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman.
f. Kholera – Penyebab: Vibrio kholera – Penularan: Melalui makanan/minuman
g. Typhus – Penyebab: Basil Typhus – Penularan: Melalui makanan/minuman.
 Petunjuk di Pesawat

1. Penempatan Barang
- Sebelum duduk simpanlah barang anda pada tempat yang telah disediakan (di atas tempat duduk.
- Janganlah menaruh barang berlebihan di tempat yang telah disediakan.
- Janganlah menaruh barang pada lorong/gang pesawat.

2. Mengenakan Sabuk Pengaman
- Bila tanda/lampu (‘Fasten Seat Belt’) menyala, kenakan sabuk pengaman.
- Sabuk pengaman wajib dikenakan pada waktu pesawat lepas landas, mendarat dan apabila pesawat memasuki udara buruk.
- Bila tanda/lampu tersebut dimatikan, sabuk pengaman boleh dilepas, namun dianjurkan untuk selalu dikenakan selama duduk.

3. Cara Mengenakan dan Melepas Sabuk Pengaman
- Untuk mengenakan, masukkan pengait pada lubang gesper.
- Untuk melepas, tariklah pengunci pada gesper dan lepaskan pengkait.

4. Dilarang Merokok Didalam Pesawat.
- Dilarang merokok pada waktu pesawat lepas landas, mendarat, di gang dan di toilet (kamar kecil).
- Bila tanda lampu ‘No Smoking’ menyala, jangan merokok.
- Matikan rokok pada asbak yang ada di setiap kursi.

5. Lampu Baca
- Bila memerlukan cahaya lampu untuk membaca, tekanlah tombol lampu baca.
- Untuk mematikan lampu baca, tekan sekali lagi tombol tersebut.

6. Memanggil Awak Kabin.
- Bila diperlukan bantuan dari awak kabin, maka tekan tombol panggilan, mereka akan datang membantu anda.

7. Pengatur Udara (AC).
- Dengan memutar alat engatur udara, maka akan didapat udara atau angin yang diperlukan.

8. Kantong Muntah.
- Kantong muntah disediakan dalam kantong kursi. Pergunakanlah kantong ini untuk menampung muntah anda. Kantong ini dapat dipergunakan pula untuk tempat sampah.

Menggunakan Toilet / Kamar Kecil.
a. Untuk membuka pintu dari luar, doronglah pintu.
b. Untuk mengunci pintu, geserlah kunci kearah kiri.
c. Sewaktu buang hadas besar, posisi duduk, bukan jongkok.
d. Tidak diperkenankan membuang sampah ke lubang toilet, masukkan ke tempat sampah yang telah disediakan.
e. Untuk menyiram kotoran, tekanlah tuas/tombol bertanda ‘Flush’.
f. Pergunakanlah kertas tissue yang tersedia untuk membersihkan sisa kotoran dianggota badan anda dan buanglah kertas bekas tersebut ditempat sampah.
g. Tekanlah kran bertanda warna biru untuk air dingin, dan kran bertanda merah untuk air panas.
h. Tekanlah tuas diantara dua kran untuk membuang air dari bejana.

Senam Ringan.
Untuk mengurangi rasa penat di dalam penerbangan yang jauh, dipersilahkan senam ringan ditempat duduk.
a. Gerak-gerakkan persendian tangan sesuai aturan dan tata cara senam ringan.
b. Gerak-gerakkan punggung leher dan bahu sesuai aturan senam ringan.
c. Gerak-gerakkan kaki dan telapak kaki sesuai aturan senam ringan.
d. Tidak diperkenankan gerakan loncat atau gerakan yang dapat mengganggu ketenangan penumpang lain.

Tayyammum di Pesawat.
1. Kedua tangan ditepukkan (perlahan) kesandaran kursi pesawat di depan kita atau dinding pesawat.
2. Kedua telapak tangan disapukan kemuka dengan sempurna, dari ujung rambut (jidat) sampai ke dagu dan dari buah telinga sebelah kanan sampai buah telinga sebelah kiri secara merata.
3. Kedua telapak tangan ditepukkan lagi kesandaran kursi pesawat atau dinding pesawat, diusahakan di tempat yang belum tertepuk.
4. Telapak tangan kiri menyapu tangan kanan, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.
5. Telapak tangan kanan menyapu tangan kiri, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.

S h a l a t di Pesawat.
1. Dengan posisi duduk di kursi pesawat, menghadap ke depan disertai dengan niat shalat (yang dikehendaki) diteruskan dengan Takbiratul Ihram.
2. Tangan bersedekap membaca Iftitah, surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
3. Rukuk dengan membungkuk sedikit, membaca bacaan rukuk.
4. I’tidal,mengangkat kedua tangan dengan punggung lurus dalam posisi duduk di kursi pesawat.
5. Sujud, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk), membaca bacaan sujud.
6. Duduk diantara dua sujud, membaca bacaan duduk. Posisi duduk sempurna di kursi pesawat.
7. Sujud kembali, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk).
8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersedekap untuk melakukan rakaat kedua, membaca surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
9. Seterusnya sama dengan rakaat pertama hingga duduk terakhir. Duduk sempurna di kursi pesawat dengan meletakkan kedua tangan diatas lutut dan telunjuk jari kanan dikeluarkan dari genggaman.
10. Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
11. Berdo’a.

(Sumber : Garuda Indonesia)










Tata Cara Ibadah Haji (Manasik Haji)
manasik hajiBerikut tata cara pelaksanaan Ibadah Haji, semoga bisa memberikan pengarahan, namun yang terbaik adalah bertanya dan praktek langsung dengan ahlinya
1. Melakukan ihram dari mîqât yang telah ditentukan
Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan Labbaik Allâhumma hajjan, yang artinya “aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah, untuk berhaji”.
Kemudian berangkat menuju arafah dengan membaca talbiah untuk menyatakan niat:
Labbaik Allâhumma labbaik, labbaik lâ syarîka laka labbaik, inna al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk, lâ syarîka laka
Artinya:
Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu; Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang; Sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan, adalah milik Engkau; tiada sekutu bagi-Mu.
2. Wukuf di Arafah
Dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Zulhijah.
Saat wukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: shalat jamak taqdim dan qashar zuhur-ashar, berdoa, berzikir bersama, membaca Al-Qur’an, shalat jamak taqdim dan qashar maghrib-isya.
3. Mabît di Muzdalifah, Mekah
Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Disini mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melempar jumrah di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di masy’ar al-harâm (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT (QS 2: 198), dan mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah menyingsing.
4. Melontar jumrah ‘aqabah
Dilakukan di bukit ‘Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah, dengan 7 butir kerikil, kemudian menyembelih hewan kurban.
5. Tahalul
Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji.
Tahalul awal, dilaksanakan setelah selesai melontar jumrah ‘aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
Setelah tahalul, boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks.
Bagi yang ingin melaksanakan tawaf ifâdah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekah untuk tawaf. Dengan membaca talbiah masuk ke Masjidil Haram melalui Bâbussalâm (pintu salam) dan melakukan tawaf. Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat sunah 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram).
Kemudian melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali halal untuk dilakukan.
Selanjutnya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabît di sana.
6. Mabît di Mina
Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar jumrah ûlâ, wustâ, dan ‘aqabah, masing-masing 7 kali.
Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah saja. Tetapi bagi yang menghendaki nafar sânî atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah).
Dengan selesainya melontar jumrah maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah.
7. Tawaf ifâdah
Bagi yang belum melaksanakan tawaf ifâdah ketika berada di Mekah, maka harus melakukan tawaf ifâdah dan sa’i. Lalu melakukan tawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekah untuk kembali pulang ke daerah asal.

Skema Proses Ibadah Haji

Written on 13/10/11 | 05:25


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkR9GRTLSiOZfBX7QFwlvJAOKBDoJ8wKHroZhj1L2koOQc5JmYhbWQmLEzfgo39IoERtW08aD0duFR9vHACaYgu9Wg0GsBOZgjqW9_4e_qEatZvKRG3asg26CQm1CDvp9UB21F9Yd-4Sw/s1600/ads_05678_.jpg
Bulan-bulan ini (Zdulqa'dah), umat Islam disibukan dengan persiapan Ibadah Haji. Tidak hanya orang yang akan naik haji saja yang ikut sibuk, namun kerabat dan tetangga juga turut serta untuk mengucapakan selamat jalan dan mendoakannya agar ibadah hajinya mabrur. Bagi kebanyakan kita, prosesi iabadah Haji merupakan hal yang cukup rumit, sehingga sebelum pergi berhaji biasanya perlu dibekali pelatihan manasik haji. Butuh waktu yang cukup lama untuk latihan ini.

Bagi kita yang belum sempat dan belum berkemampuan untuk berhaji, mungkin kita masih sama sekali tidak terbayang bagaimana prosesi ibadah Haji itu. Untuk itu dibawah ini ada skema alur Ibadah Haji. Semoga bagan ini, dapat sedikit memberikan gambaran tentang masalah ini.









Awal Proses Perjalanan Ibadah Haji di Tanah Air

Perjalanan menunaikan Ibadah Haji merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Perlu suatu persiapan matang baik fisik maupun batin. Jamaah calon haji perlu untuk mengenali proses perjalanan Ibadah Haji untuk memperoleh gambaran tentang apa saja yang akan dijalani selama di Tanah Suci. Dengan memiliki gambaran akan hal itu, maka diharapkan jamaah haji akan memiliki suatu perencanaan yang matang, persiapan yang mantap, keteguhan mental, dan keihlasan hati yang sangat diperlukan dalam menempuh perjalanan panjang tersebut.

Di Tanah Suci pun, jamaah haji tak perlu kebingungan karena telah memiliki bekal pengetahuan mengenai urut-urutan perjalanan dan kegiatan Ibadah Haji. Berikut ini kami sajikan gambaran proses perjalanan dari tanah air. Pada artikel lanjutan, kami akan sampikan pula proses setibanya di di Tanah Suci, urutan proses Ibadah Haji, hingga akhirnya kembali ke tanah air. Semoga bermanfaat.

1. Persiapan. Persiapan adalah hal pertama yang mutlak diperlukan. Persiapan pertama menyangkut persiapan batin. Mulai dari membulatkan niat untuk beribadah haji, merapikan atau menyempurnakan Sholat Fardhu sampai Sholat Sunnah, memperbanya membaca Al Qur’an, doa, dzikir dan istigfar. Juga melatih dan meningkatkan kualitas bersabar, sebab para jamaah haji akan menghadapi banyak situasi sulit yang membutuhkan kesabaran panjang. Misalnya harus menghadapi perbedaan cuaca dan suhu udara, kebiasaan selama di negeri orang, makanan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari, berbaur dengan orang lain yang tentu saja memiliki tabiat dan kebiasaan yang macam-macam, jenuh menunggu, mengantri dan berdesakan, tiba-tiba terserang penyakit atau kondisi tubuh drop, dan fasilitas yang harus dipakai bersama.

Calon jamaah haji juga harus mengikuti manasik haji dan bersilaturahmi untuk saling memaafkan. Jika batin sudah dipersiapkan, persiapan fisik pun harus dijalankan demi kebugaran badan saat melakukan perjalanan dan ritual haji di Tanah Suci. Memeriksakan kesehatan, meminta imunisasi, dan berolahraga terutama latihan berjalan kaki jauh.

2. Memastikan dan mengepak barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa. Kopor, tas tentengan, tas pasport, kain Ihram, sajadah, semprotan air, payung, kaca mata hitam, alat mandi dan perawatan diri, pakaian, baju hangat, sabuk haji, mukena, kain sarung, baju gamis, kaos kaki, celana panjang, sandal, obat-obatan, tasbih, senter, kantong, alat mencuci dan menjemur, peralatan makan, baju seragam, peci, logo panitia, dan makanan kering.

3. Mengikuti latihan Manasik Haji. Mulai dari pra manasik, bimbingan manasik, pemantapan manasik, upacara pelepasan jamaah haji, hingga penataran yang diselenggarakan panitia Ibadah Haji.


4. Mengikuti rangkaian kegiatan di Asrama Embarkasi Haji. Antara lain menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) kepada panitia, menerima kartu konsumsi dan nomor kamar, barang bawaan diperiksa pihak bea cukai dan kopor ditimbang dengan berat maksimal yang diijinkan 30 kilogram saja, memisahkan barang antara yang akan dipakai selama di pesawat dengan yang bisa disimpan di bagasi, masuk asrama dan mencari kamar sesuai nomor yang diperoleh, makan bersama, berbelanja keperluan di dalam kompleks asrama haji jika memang perlu, pemeriksaan ulang kesehatan yang dicantumkan dalam buku nerima pembagian dokumen yang terdiri dari PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, dan tiket pesawat.
http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1317534601/embarkasi-adi-soemarmo-01.jpg
 Foto: Antara

Selanjutnya pembagian uang bekal atau living cost untuk 33 hari guna memenuhi kebutuhan makan atau minum 30 hari, membeli buah-buahan, membayar dam, transportasi lokal jika ingin ziarah, ongkos pelayanan dan biaya tak terduga. Selain itu juga dibagikan gelang identitas, pengumuman dan pembekalan dari panitia, dan terakhir dilaksanakannya praktek manasik haji. Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam berikutnya akan terbang menuju Tanah Suci. Aktivitas sebaiknya hanya shalat berjamaah di masjid dan istirahat, atau baca buku-buku panduan. Selama di asrama haji, akan mendapat jatah makan yang waktunya sudah ditentukan. Jangan melewati jadwal makan, karena ruang tempat makan akan ditutup jika melewati batas yang telah ditentukan.

5. Pemberangkatan menuju bandara. Jamaah haji mengikuti acara pelepasan di asrama embarkasi, naik bus yang telah disediakan panitia sesuai dengan regu dan kelompok, dan mengikuti perjalanan menuju bandara.

6. Berada di bandara. Proses yang harus dilalui antara lain pengecekkan PPH dan Boarding-Pass oleh petugas, di bandara jamaah masih dalam bus sampai pesawat telah siap untuk dinaiki. Setelah naik pesawat, duduk sesuai dengan nomor boarding Pass yang diberikan. Tas tentengan diletakkan di boks penyimpanan diatas kepala penumpang. Di dalam pesawat sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam.

7. Perjalanan di dalam pesawat. Kegiatan yang bisa dilakukan selama dlam pesawat terbang hanyalah duduk, tidur, makan, minum, ke toilet, berdoa, mengaji, baca buku manasik dan mengikuti pemeriksaan PPH. Sholat di pesawat juga bisa dilaksanakan dengan Tayamum dan sholat sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing yang ditugasi. Dilarang mondar-mandir di dalam pesawat, jika ingin menggunakan fasilitas hendaknya mengikuti petunjuk yang ada atau meminta bantuan pramugari yang bertugas.
  *_____---------_____*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar